
Politisi Soroti Selisih Suara Pilgub dan Pilbup di Manggarai Timur, KPU dan Capil Diduga Bermain
Writer: Paul Tengko
TVRINews, Manggarai Timur
Proses pemilihan gubernur dan bupati di Kabupaten Manggarai Timur menuai sorotan tajam.
Perbedaan jumlah suara antara kedua pemilihan yang berlangsung pada hari yang sama menimbulkan pertanyaan.
Ketua DPRD Manggarai Timur, Salesius Medi, mengungkapkan adanya selisih hingga 15 ribu suara.
Dalam unggahan yang beredar luas di media sosial, Sales Medi mempertanyakan peran Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Capil) Manggarai Timur serta Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam proses tersebut.
“Mari kita kawal bersama pleno kecamatan. Lihat baik-baik selisih jumlah suara pilih gubernur dan bupati di hari yang sama. Kenapa beda 15 ribu? Siapa yang tusuk? Ataukah Capil Manggarai Timur yang main data? Ataukah KPU?” tulis Sales Medi, Sabtu, 30 November 2024.
Ia juga menyerukan masyarakat untuk aktif mengawal proses rekapitulasi suara demi memastikan transparansi dan kejujuran.
“Stop politik tipu-tapu. Manggarai Timur butuh yang jujur dan tulus,” tegasnya dalam unggahan melalui fitur Story WhatsApp.
Hingga berita ini ditulis, KPU dan Dinas Kependudukan Manggarai Timur belum memberikan tanggapan resmi terkait dugaan yang disampaikan Salesius Medi.
Di tengah polemik ini, Tim Pemenangan AKUR (Amanah, Kompeten, Unggul, Religius) merilis data yang menunjukkan hasil partisipasi pemilih cukup tinggi.
Sebanyak 77% dari total Daftar Pemilih Tetap (DPT) dan Daftar Pemilih Khusus (DPK) menggunakan hak pilihnya.
Dari total 216.608 pemilih terdaftar, 146.088 orang mencoblos, sementara 70.520 lainnya tercatat tidak berpartisipasi. Penghitungan suara mencatat 143.758 suara sah dan 2.330 suara tidak sah.
Proses pleno rekapitulasi suara Pilkada Manggarai Timur 2024 hingga kini masih berlangsung.
Namun, dugaan manipulasi data dan perbedaan jumlah suara menjadi isu krusial yang perlu mendapat perhatian serius.
Editor: Redaktur TVRINews