
Calon gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung dalam acara Jakarta Forward #DicukurAndy bertemakan Cukur Gagasan Bangun Masa Depan, yang digelar Indonesia Arena, GBK, Jakarta. (Foto: tangkapan lay
Penulis: TVRIJakartaNews
TVRINews, Jakarta
Calon gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung memberikan tanggapan terkait laporan awal dana kampanye (LADK) pasangan Pramono-Rano Karno dalam Pilkada Jakarta, yang terkumpul untuk kampanye hanya mencapai Rp100 juta.
Pramono menyatakan bahwa Laporan Awal Dana Kampanye (LADK) yang dirilis oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta masih merupakan data yang belum sepenuhnya dilaporkan oleh tim suksesnya..
Tim sukses Pramono-Rano Karno, kata Pramono, saat ini masih dalam proses menghitung total dana yang telah dikeluarkan untuk kegiatan kampanye.
"Ya pastinya (tim belum mencatat seluruhnya). Enggak mungkin enggak kan, wong gimana mau masang baliho sama videotron kalau enggak bayar, duitnya dari mana?" kata Pramono di Menara Kompas, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (30/9/2024).
Meskipun demikian, Pramono mengakui bahwa ia tidak begitu ingat mengenai jumlah anggaran logistik untuk kampanyenya dalam Pilkada Jakarta. Hal ini dikarenakan Pramono dan Rano Karno telah menyerahkan sepenuhnya segala urusan tersebut kepada tim sukses.
"Sebenarnya sudah ada, pasti ada lah. Enggak mungkin baliho saya udah di mana-mana, kemudian sudah melakukan sosialisasi. Cuma saya terus terang enggak terlalu hafal, karena saya menyerahkan kepada tim sepenuhnya," imbuh dia.
Berdasarkan laporan LADK pasangan calon (paslon) yang dihimpun melalui Kepala Divisi Teknis KPU DKI Dody Wijaya, ppasangan calon RIDO mencatatkan dana awal kampanye tertinggi di antara pasangan lainnya, yakni mencapai Rp 1 miliar.
Dari jumlah tersebut, alokasi dana terdiri dari Rp 400 juta berasal dari kontribusi langsung paslon, sedangkan Rp 600 juta berasal dari sumbangan kolektif partai politik pengusung.
Kemudian, pasangan cagub-cawagub nomor urut 2, Dharma Pongrekun-Kun Wardana memiliki dana awal kampanye yang paling rendah dibandingkan dengan pasangan lainnya. Sumber dana tersebut berasal dari sumbangan pribadi calon sebesar Rp 5 juta.
Sementara, pasangan cagub-cawagub nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno memiliki dana awal sebesar Rp 100 juta. Sumber dana tersebut merupakan hasil sumbangan dari pasangan calon itu sendiri, dan didukung oleh dukungan dari PDIP dan Partai Hanura.
Adapun sumber dana untuk kampanye dapat beragam, termasuk uang tunai, barang, atau jasa. Sumbangan ini dapat berasal dari berbagai pihak, seperti calon peserta Pilkada, partai politik, atau aliansi partai politik.
Selain itu, sumbangan juga bisa datang dari perseorangan, badan hukum swasta, serta perusahaan, termasuk pendapatan dari bunga bank.
Editor: Redaktur TVRINews