
Hasto Ajak Pemuda Teguhkan Semangat Sumpah Pemuda Hadapi Tantangan Zaman
Penulis: Redaksi TVRINews
TVRINews, Cirebon
Menjelang peringatan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, mengajak generasi muda menguatkan kembali semangat Sumpah Pemuda untuk menghadapi tantangan zaman seperti krisis ekologi, ketertinggalan teknologi, dan menurunnya kemandirian ekonomi nasional. Menurutnya, semangat Satu Bangsa, Satu Tanah Air, dan Satu Bahasa harus diterjemahkan dalam aksi konkret sesuai kebutuhan era kini.
Hasto menyampaikan perlunya semangat “Sumpah Pemuda Baru” sebagai gerakan moral generasi muda. Ia menekankan tiga tekad utama yang harus dipegang pemuda Indonesia, yaitu membangun bangsa maritim yang kuat dan berdaulat, menguasai ilmu pengetahuan serta teknologi terapan, dan percaya pada kekuatan sendiri melalui perencanaan pembangunan nasional yang terstruktur.
“Dengan gotong royong dan keyakinan pada kemampuan bangsa, pemuda bisa menjadi pelopor kebangkitan baru. Cara pandangnya harus berubah, laut adalah masa depan sekaligus jalan menuju kemakmuran,” ujar Hasto dalam kegiatan FGD Bidang Pariwisata serta Kelautan dan Perikanan di Kantor DPC PDIP Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (25/10/2025).
Ia menegaskan, semangat Sumpah Pemuda tidak sekadar soal persatuan, tetapi juga panggilan untuk membangun kejayaan bangsa maritim. Hasto mengingatkan kembali pesan Bung Karno bahwa kejayaan Nusantara lahir dari laut.
Indonesia memiliki lebih dari 17 ribu pulau dan 108 ribu kilometer garis pantai. Namun, dari potensi ekonomi laut yang mencapai 1,3 triliun dolar AS per tahun, baru sekitar 25 persen yang dimanfaatkan (KKP, 2024). “Ruang kemajuan sangat besar jika anak muda ikut menggarap laut, bukan hanya sebagai sumber daya, tetapi juga pusat inovasi dan teknologi maritim,” tuturnya.
Hasto juga menyoroti pentingnya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mewujudkan kemandirian bangsa. Berdasarkan data World Intellectual Property Organization (WIPO) 2024, Indonesia berada di peringkat 61 dari 132 negara dalam Indeks Inovasi Global. “Ini peringatan bagi kita. Pemuda harus jadi pencipta teknologi dan inovasi, bukan hanya pengguna,” katanya.
Ia menambahkan, PDI Perjuangan terus mendorong riset yang berpihak pada kepentingan rakyat, mulai dari teknologi pangan, energi terbarukan hingga industri maritim. Menurutnya, inilah wujud gotong royong ilmiah untuk memperkuat kemandirian bangsa.
Hasto mencontohkan pentingnya perencanaan matang dalam pembangunan, termasuk pembangunan trotoar. Menurutnya, pembangunan tidak boleh hanya mengejar tampilan estetika tanpa perencanaan teknis yang baik.
“Contohnya di Surabaya, sebelum membangun trotoar, sistem drainase dan utilitasnya dibenahi dulu. Karena direncanakan secara menyeluruh, trotoarnya tidak perlu dibongkar lagi hanya untuk pemasangan kabel atau saluran air,” jelasnya.
Di akhir kegiatan, Hasto bersama rombongan juga meninjau pameran dan bazar UMKM berbasis pariwisata, kelautan, dan perikanan di Pendopo Rumah Dinas Bupati Cirebon.
Editor: Redaktur TVRINews
