
Siti Fauziah Ajak Elemen Pendidikan Sampaikan Aspirasi Tingkatkan Pelayanan Publik MPR
Penulis: Ridho Dwi Putranto
TVRINews, Jakarta
Sekretaris Jenderal MPR RI, Siti Fauziah atau Ibu Titi, mengajak masyarakat pendidikan, mulai dari pelajar, guru hingga pejabat dinas, untuk menyampaikan aspirasi, masukan, koreksi, dan gagasan demi peningkatan pelayanan publik MPR.
“Masukan bisa datang dari siapa saja, baik adik-adik pelajar, bapak dan ibu guru, maupun dinas pendidikan. Sebagai lembaga negara, MPR sangat memerlukan koreksi yang bermanfaat,” ujar Ibu Titi dalam keterangan tertulis, Kamis, 2 Oktober 2025.
Ajakan itu disampaikannya dalam Forum Konsultasi Publik (FKP) bertema *Peran Masyarakat dalam Meningkatkan Kualitas Kebijakan Pelayanan Publik MPR yang digelar di Kota Malang.
Ia menegaskan forum ini bukan sekadar acara seremonial, melainkan pintu masuk bagi MPR untuk mendengar langsung suara masyarakat.
“Selain forum seperti ini, MPR memiliki banyak akses lain, bisa melalui media sosial, email, aplikasi, website, atau datang langsung ke Gedung MPR,” tambahnya.
Ibu Titi juga menyoroti peran generasi muda. Menurutnya, teknologi digital menjadi jembatan bagi milenial dan Gen Z untuk lebih mudah menyampaikan aspirasi ke MPR.
Di sela forum, Ibu Titi menerima buku karya Achmad Shampton berjudul Cahaya Lilin di Birokrasi dan menekankan pentingnya menumbuhkan kembali minat baca di kalangan pelajar.
“Di era digital, fisik buku mulai tergeser. Saya mendukung upaya para guru untuk menumbuhkan kembali minat membaca,” katanya.
Forum ini menghadirkan narasumber dari Setjen MPR, Dyastasita WB, yang memaparkan Standar Pelayanan Publik MPR, dan Anies Mayangsari Muninggar yang membahas Layanan Penerimaan Delegasi dan Layanan Informasi MPR.
Para peserta, terutama guru dan siswa, antusias memberi masukan, pertanyaan, dan testimoni. Semua aspirasi tersebut akan dihimpun dan dikaji untuk memperkuat kualitas pelayanan publik MPR.
Forum di Malang ini menegaskan komitmen MPR membuka ruang dialog luas, tidak hanya mendengar kalangan elite, tetapi juga dari kelas, madrasah, hingga komunitas pendidikan di daerah.
Editor: Redaksi TVRINews