
Jelang Pemilu 2024, Mahfud MD Bantah Pemerintah Coba Jegal Salah Satu Bacapres
Penulis: Christhoper Natanael Raja
TVRINews, Ende
Pesta demokrasi Indonesia Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak 2024 menjadi momen sekaligus polemik dalam pelaksanaannya.
Dalam Hari Kelahiran Pancasila, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD meminta agar pelaksanaan Pemilu 2024 bisa berjalan damai dan jujur.
Namun, pada kenyataannya terdapat banyak isu politik yang membuat masyarakat terpecah dari satu sisi ke sisi lainnya.
Baca Juga : KPU RI Harap Generasi Muda Aktif dan Kritis Dalam Pemilu 2024 Mendatang
Belum lama ini, muncul isu penjegalan salah satu bacapres Anies Basweda usai Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyatakan akan cawe-cawe. Mahfud langsung membantah isu tersebut.
"Ngga ada, itu isu politik, itu bagian dari perlombaan dari kontestasi politik yang mengatakan ini dijegal, mungkin biar pendukungnya muncul atas mungkin biar yang milih sedikit, kenapa dijegal," kata Mahfud kepada wartawan termasuk tvrinews.com seusai Upacara Hari Kelahiran Pancasila di Ende, Nusa Tenggara Timur, Kamis, 1 Juni 2023.
Mahfud kembali menegaskan bahwa pemerintah tidak ada upaya untuk menjegal salah satu bacapres seperti yang menjadi kekhawatiran Anies Baswedan. Ia bahkan mengingatkan agar koalisi tersebut tidak dijegal oleh pihak internalnya sendiri.
"Kalau pemerintah tidak menjeggal misalnya, mungkin saudara, cuman ngg aenak mau bilang terus terang mungkin dari tulisan-tulisan dan pernyataan (Denny Indrayana). Ngga ada yang akan menjenggal, malah saya katakan kepada dia ‘kamu harus usahakan di dalam berbagai forum agar koalisi yang mendukung Anies tuh kompak, agar Anies dapat tiket, tidak dijegal oleh internalnya sendiri," ujar Mahfud.
Menurutnya pemerintah tidak akan menjegal. Bahkan, pemerintah mempersilahkan untuk berkompetisi dalam pemilu dan melindungi hak-haknya dalam berkampanye.
Editor: Redaktur TVRINews
