
Penulis: Intan Kw
TVRINews, Jakarta
Partai Golkar menggelar Pagelaran Seni Wayang Kulit dengan lakon 'Semar Bangun Kahyangan' di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Jumat, 14 November 2025. Acara ini menjadi salah satu rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-61 Partai Golkar.
Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, mengatakan bahwa wayang merupakan warisan budaya leluhur yang telah diakui dunia.
"Seperti kita ketahui bersama bahwa wayang adalah seni warisan leluhur bangsa, yang diakui oleh dunia. Sekarang sudah masuk di UNESCO," kata Bahlil, Jumat, 14 November 2025.
Ia menilai bahwa minat generasi muda terhadap seni wayang masih ada, namun perlahan mengalami penurunan. Karena itu, pelestarian budaya perlu terus dilakukan.
"Kalau kita lihat generasi milenial sekarang, masih banyak yang mengikuti pagelaran seni wayang, tapi tidak sedikit juga yang mulai untuk tidak memperhatikan budaya ini," lanjutnya.
Lebih lanjut, Bahlil menyebut bahwa wayang memiliki peran penting dalam sejarah kejayaan Partai Golkar. Pada masa pemerintahan Presiden ke-2 RI Soeharto, wayang bahkan menjadi salah satu media komunikasi pemerintah kepada masyarakat.
"Kami juga mengakui bahwa wayang ini punya peran besar di masa jaya-jayanya Partai Golkar dulu," ucapnya.
"Ketika Golkar berkuasa 30 tahun di zaman Pak Harto (Soeharto, Red) wayang ini dijadikan sebagai salah satu instrumen komunikasi antara pemerintah, Partai Politik, dengan masyarakat, dalam mensosialisasikan programnya, termasuk KB, keluarga berencana dulu itu kalau tidak salah, cara-cara ini yang masuk," lanjutnya.
Selain itu, Bahlil juga menyinggung maraknya disinformasi dan ujaran kebencian di era digital saat ini, yang menurutnya dapat diimbangi dengan kegiatan seni budaya seperti pagelaran wayang.
"Nah, mungkin dengan wayang ini, kita mencoba untuk belajar kearifan-kearifan para leluhur kita, agar jangan terlalu kita terpengaruh, dengan pola-pola budaya dari luar yang belum tentu cocok bagi peradaban di negara kita," tuturnya.
Editor: Redaktur TVRINews
